Cerita yang berawal dari perundungan kepada siswi kelas 1 di salah satu SMA di Jepang seakan berubah menjadi kisah cinta antara siswa kelas 3 dan 1 di sekolah tersebut.
Kisah ini bermula ketika Hari Kuramoto (Anna Ishii) menerima perundungan oleh teman-teman satu angkatannya dengan begitu kejam. Saat upacara di aula, dia menerima lemparan beberapa benda salah satunya adalah sepatu.Saat itu pula Kiyozumi Hamada (Taishi Nakagawa) yang terlambat datang harus ikut berbaris dengan siswa-siswi kelas 1.
Pada saat itulah Kiyozumi merasa kasihan melihat perlakuan yang diterima oleh Hari.Kiyozumi memang memiliki jiwa keadilan yang tinggi sehingga dirinya tidak tahan melihat perlakuan seperti itu.Sehingga dirinya berusaha menghentikan perundungan tersebut untuk membantu Hari.
Awalnya Hari mengira Kiyozumi hanya ingin memperlakukannya seperti teman-teman satu angkatannya yang menganggap dirinya gila.Namun Hari akhirnya mau mencoba membuka diri ketika mengetahui Kiyozumi dengan tulus membantunya mulai dari membereskan loker sepatu hingga memperbaiki papan namanya.
Pada suatu ketika, Hari harus menerima perudungan yang sangat kejam. Dirinya dimasukkan dan dikunci ke toilet serta disiram menggunakan air sebanyak empat kali di tengah musim dingin.
Kebetulan, Kiyozumi yang memang sengaja mengecek toilet yang sebelumnya dia menerima informasi dari temannya bahwa anak kelas satu bermain di sana.Akhirnya Hari dibantu oleh Kiyozumi untuk keluar dan diajak untuk mengeringkan bajunya sebelum pulang.
Sementara menunggu baju Hari yang kering, Kiyozumi mengajak ke rumahnya untuk makan sup kacang kedelai sembari menghangatkan badan.Beberapa saat mereka berbincang banyak dan Kiyozumi berusaha mengajari Hari untuk bisa lepas dari perundungan itu.
Malam itu nampaknya menjadi awal mula benih-benih cinta diantara mereka muncul. Kiyozumi mulai merasa tertarik dengan kepribadian Hari yang sebenarnya.