Tambang intan di desa tersebut menjadi sumber persaingan antara Kosim dan Dorman yang pertama kali menemukannya. Mereka berharap bisa meraih posisi sebagai kepala desa.
Dorman percaya bahwa jiwa leluhurnya, Alberto Dominique, yang dimakamkan di sana, akan membantunya mencapai ambisinya.