Di malam yang kelam di Muara Tapah, Bimo terbangun oleh suara ketukan misterius. Dengan lentera di tangan, ia beranikan diri membuka pintu, hanya untuk menemukan sosok menyeramkan: Tambi Nyai, yang mengawasi Sri Atun dengan tatapan dingin. Saat di kelas, suasana mencekam menghantui Sri ketika wajah-wajah menyeramkan muncul dan menakutinya. Dalam ketakutan yang mendalam, sebuah teriakan dari muridnya membangunkannya, dan sebuah jimat perlindungan diberikan.