Malik yang pulang ke rumah setelah enam tahun tinggal di pesantren merasa kecewa karena tidak bisa melanjutkan sekolah dan malah disuruh menjadi Marbot oleh Nyak, yang dianggapnya sebagai pekerjaan warisan keluarga. Malik berusaha mencari cara agar masjid tetap hidup sebagai seorang Marbot, sambil belajar dan menabung untuk kuliah. Akankah Malik mengutamakan ketaatannya pada masjid dan orang tuanya? Mungkinkah dia masih bisa meraih pendidikan tinggi?
Malik yang pulang ke rumah setelah enam tahun tinggal di pesantren merasa kecewa karena tidak bisa melanjutkan sekolah dan malah disuruh menjadi Marbot oleh Nyak, yang dianggapnya sebagai pekerjaan warisan keluarga. Malik berusaha mencari cara agar masjid tetap hidup sebagai seorang Marbot, sambil belajar dan menabung untuk kuliah. Akankah Malik mengutamakan ketaatannya pada masjid dan orang tuanya? Mungkinkah dia masih bisa meraih pendidikan tinggi?