Emak Ingin Naik Haji (2009) | Film Islami Indonesia
ข้อเสนอแนะ
รายงาน
760 วิว Premium09/02/2024
Emak Ingin Naik Haji (2009)
Tanggal Rilis: 12 November 2009
Sutradara: Aditya Gumay
Ditulis oleh: Alim Sudio
Berdasarkan: Cerita Pendek [oleh Asma Nadia]
Produser: Putut Widjanarko, Adenin Adlan, Jenny Rachman
Pemain: Reza Rahadian, Aty Cancer Zein, Didi Petet, Niniek L. Karim, Aswin Fabanyo, dll.
Sinopsis:
Bercerita tentang tokoh Emak, seorang wanita berusia lanjut yang sabar, tulus, dan penuh kebaikan hati, seperti umat Islam lainnya, sangat ingin menunaikan ibadah haji. Sayangnya, Emak tidak memiliki biaya untuk mewujudkan keinginannya. Kehidupan Emak sehari-hari hanya bergantung pada hasil jualan kue. Ada juga sedikit tambahan uang dari Zein, anaknya yang duda, penjual lukisan keliling.
Walaupun Emak tahu bahwa pergi haji adalah salah satu hal yang mungkin sulit diraih, Emak tidak putus asa, dia tetap mengumpulkan rupiah demi rupiah untuk disetorkan ke tabungan haji di bank. Zein, yang melihat kegigihan Emak, berusaha dengan berbagai cara untuk dapat mewujudkan keinginan Emak. Tapi, keterbatasannya sebagai penjual lukisan keliling, serta masalah-masalah yang diwarisinya dari perkawinannya yang gagal, menyebabkan Zein hampir-hampir putus asa dan nekat. Sementara, tetangga Emak yang kaya raya sudah beberapa kali menunaikan haji, apalagi pergi umroh. Di tempat lain ada orang berniat menunaikan haji hanya untuk kepentingan politik.
Emak Ingin Naik Haji (2009)
Tanggal Rilis: 12 November 2009
Sutradara: Aditya Gumay
Ditulis oleh: Alim Sudio
Berdasarkan: Cerita Pendek [oleh Asma Nadia]
Produser: Putut Widjanarko, Adenin Adlan, Jenny Rachman
Pemain: Reza Rahadian, Aty Cancer Zein, Didi Petet, Niniek L. Karim, Aswin Fabanyo, dll.
Sinopsis:
Bercerita tentang tokoh Emak, seorang wanita berusia lanjut yang sabar, tulus, dan penuh kebaikan hati, seperti umat Islam lainnya, sangat ingin menunaikan ibadah haji. Sayangnya, Emak tidak memiliki biaya untuk mewujudkan keinginannya. Kehidupan Emak sehari-hari hanya bergantung pada hasil jualan kue. Ada juga sedikit tambahan uang dari Zein, anaknya yang duda, penjual lukisan keliling.
Walaupun Emak tahu bahwa pergi haji adalah salah satu hal yang mungkin sulit diraih, Emak tidak putus asa, dia tetap mengumpulkan rupiah demi rupiah untuk disetorkan ke tabungan haji di bank. Zein, yang melihat kegigihan Emak, berusaha dengan berbagai cara untuk dapat mewujudkan keinginan Emak. Tapi, keterbatasannya sebagai penjual lukisan keliling, serta masalah-masalah yang diwarisinya dari perkawinannya yang gagal, menyebabkan Zein hampir-hampir putus asa dan nekat. Sementara, tetangga Emak yang kaya raya sudah beberapa kali menunaikan haji, apalagi pergi umroh. Di tempat lain ada orang berniat menunaikan haji hanya untuk kepentingan politik.