Kenapa Geto Suguru jadi Jahat?

Karakter Geto semuanya berakar pada sebuah idealisme sederhana: yang kuat terlahir untuk melindungi yang lemah. Di konteks cerita JJK ini adalah "para penyihir Jujutsu yang emang bisa memakai kekuatan sihir, tugasnya adalah melindungi manusia biasa yang gak bisa pake kekuatan sihir". Nah, apa jadinya kalo ternyata ada manusia biasa tanpa kekuatan sihir yang bisa menyaingi mereka dalam masalah kekuatan? Bukan hanya menyaingi, bahkan kali ini hampir membuat baik Gojo maupun Geto... Sekarat. Yup, siapa lagi kalo bukan Toji Fushiguro? Apa yang dilakukan om Toji gak cuma bikin mereka, para penyihir Jujutsu terkuat ini hampir mati aja, tapi juga menggagalkan misi mereka: melindungi Riko Amanai, seorang manusia lemah. Simpelnya: idealisme Geto soal " Yang kuat (penyihir jujutsu) melindungi yang lemah (manusia biasa) " Itu dipatahkan dengan adanya "manusia biasa" Dalam wujud Toji Fushiguro ini. Geto sama seperti kita, manusia biasa. Dia punya ego, value, dan prinsip. Ego seorang Geto terletak pada "aku (kita) lah penyihir Jujutsu terkuat" Seketika hancur dengan adanya Toji. Selain egonya, prinsip dan valuenya yang terletak pada misi yang gagal ini jelas aja membuat Geto mengalami krisis identitas. Hancurnya ego, value, dan prinsip Geto menyebabkan dia mempertanyakan dirinya sendiri dan tujuan kenapa dia hidup, yang semuanya berujung pada satu keputusan radikal: matiin aja semua non penyihir Jujutsu. Berpalingnya Geto dari dirinya menjadi satu point penting bagi Gojo Satoru, dimana dia harus berubah supaya tidak ada lagi orang yang seperti Geto ini.