BAGAIMANA MIKE TYSON JATUH MISKIN ?

Siapa yang nggak kenal Mike Tyson? Petinju legendaris yang namanya udah melegenda di dunia olahraga. Dikenal dengan kekuatan pukulannya yang brutal, Tyson pernah jadi juara dunia kelas berat termuda dalam sejarah. Di masa jayanya, dia punya segalanya—kemenangan demi kemenangan di ring, popularitas yang meroket, dan tentu saja, kekayaan yang nggak main-main. Dalam waktu cuma enam tahun, dia berhasil mengumpulkan sekitar 600 juta dolar. Uang sebanyak itu udah cukup buat hidup nyaman sampai tujuh turunan. Tapi kenyataannya, semua itu habis. Lenyap. Hanya dalam waktu beberapa tahun, Tyson jatuh miskin, bangkrut, dan bahkan punya utang sampai 23 juta dolar atau sekitar 323 miliar rupiah. Kalau denger ceritanya, pasti banyak yang mikir: kok bisa? Gimana caranya seseorang yang udah di puncak dunia bisa jatuh sampai ke titik nol? Jawabannya bukan cuma soal satu kesalahan, tapi rangkaian keputusan buruk yang terus berulang. Tyson hidup dalam kemewahan yang ekstrem. Dia beli mobil mewah hanya karena pengen, tanpa test drive, karena menurut dia udah punya mobil yang mirip. Dia punya beberapa rumah super besar—salah satunya lengkap dengan klub malam pribadi, bioskop, dan kandang harimau. Bayangin aja, biaya perawatan rumah itu aja bisa sampai 700.000 dolar per tahun. Dan itu baru satu dari sekian banyak properti yang dia miliki. Nggak cuma rumah dan mobil, Tyson juga punya kebiasaan boros yang lain. Dia pelihara harimau, lengkap dengan pelatih khusus. Dan bukan cuma satu, tapi beberapa. Belum lagi gaji orang-orang yang dia pekerjakan untuk hal-hal aneh—ada yang tugasnya cuma buat berdiri di konferensi pers, atau nemenin dia saat ke luar kota. Semua itu bikin pengeluarannya makin nggak masuk akal. Uangnya ngalir kayak air, dan dia terus merasa nggak terkalahkan. Uang sebanyak itu malah bikin dia terlena, menciptakan ilusi keamanan yang bikin dia lupa kalau uang bisa habis kalau nggak dikelola dengan benar.