INCLUSION Indonesia version - Cover by Akazuki Maya #Vstreamer17an #AgustusanDiBstationTelah dikisahkan sebuah cerita
Meski dalam bisik dongeng legenda
Pendar kilauan cahaya permata
Dalam sebuah kisah yang sunyi
Tujuh warna cahaya dikumpulkan
Demi terkabulnya sebuah pinta
Tangan manusia yang inginkan mimpi
Mengulang kembali sejarah
Serpih kenangan
Rintih derita
Yang menggema
Dalam ingatan
Di tanah gersang
Yang telah lenyap
Sisakan duka
Dan air mata
Seruan doa
Semua orang
Demi lepas
Dari jeratan
Sang ksatria
Berpaling langkah
Melupakan
Impiannya
Kilau cahaya kirana
berpendar dalam erat
sepasang genggamnya
Tampak baratayuda
Cipta api angkara
Di langit tanpa warna
Dulce pax est quides
Quam solo vitas
Dulce pax est quides
Oratio quies
Dahulu, dahulu, t’lah dikisahkan
Sebuah kisah dalam dongeng legenda
Perihal permata yang bercahaya
Yang mampu kabulkan impian
Rumah dan langit yang dimakan api
Tiada siapa yang bisa hentikan
Pedang berkarat yang recikkan darah
Dalam duka ia tertawa
Teringat akan
Seorang insan
Haus akan
Kehormatan
Kemenangan
Ambisi jiwa
Kehidupan
Emas dan perak
Siapa pun itu
Kan dibunuhnya
‘tuk kumpulkan
Cahaya itu
Apa yang kurang
Merah dan biru
Masih jauh
Yang ketujuh tak tergapai
Ia telah lupa jalan untuk kembali
Permata bercahaya
Luput dari genggamnya
Jatuh dan hilang
Seruan dalam hampa
Lirih, dingin, menggema
Merasuk dalam sukma
Aah, semua orang (mengharapkan alasan)
Lihat mimpi (hidup)
Sebab itulah takkan tergapai
(Ia melihat cahaya yang terakhir)
Cahaya yang terakhir hanyalah
kilas-kilas (ta … ngan) sebelum padam
Akhirnya (di … a) tiada yang selamat
Ia berduka ….
Dulce pax est quides
Quam solo vitas
Dulce pax est quides
Oratio quies