Di dunia hiburan, tidak sedikit pegulat profesional yang mencoba peruntungan di industri film. Beberapa berhasil menjadi bintang besar, sementara yang lain kesulitan untuk lepas dari bayang-bayang ring gulat. Salah satu nama yang paling sukses dalam transisi ini adalah Dwayne "The Rock" Johnson, yang membangun kariernya sebagai bintang laga besar dengan formula yang terbukti menguntungkan. Namun, di sisi lain, ada Dave Bautista, seorang mantan pegulat WWE yang memilih jalur berbeda. Alih-alih mengikuti jejak Johnson dan hanya berfokus pada film aksi dengan karakter yang serupa, Bautista mengambil risiko dengan mengeksplorasi berbagai peran yang lebih menantang, termasuk drama dan thriller psikologis.
Perjalanan Bautista di Hollywood tidaklah mudah. Berbeda dengan The Rock, yang langsung mendapatkan peran besar dalam film-film blockbuster, Bautista harus berjuang keras untuk membuktikan kemampuannya sebagai aktor. Ia tidak ingin sekadar menjadi "mantan pegulat yang jadi aktor laga," tetapi ingin diakui sebagai seorang aktor sejati dengan kedalaman akting yang lebih luas. Meski awalnya hanya mendapat peran kecil, ketekunan dan kesabarannya mulai membuahkan hasil ketika ia mendapatkan peran Drax the Destroyer dalam Guardians of the Galaxy TAHUN 2014. Peran ini tidak hanya membawanya ke dalam jajaran bintang Hollywood,
tetapi juga memperlihatkan sisi komedi dan emosionalnya yang jarang terlihat dalam aktor-aktor berlatar belakang gulat lainnya. Keputusan Bautista untuk lebih selektif dalam memilih proyek menunjukkan ambisinya yang berbeda dari kebanyakan mantan pegulat yang terjun ke dunia film. Jika The Rock lebih mengutamakan kesuksesan komersial dengan memilih film-film aksi beranggaran besar, Bautista lebih memilih proyek yang memiliki kualitas cerita dan tantangan akting yang lebih besar. Hal ini terlihat dari bagaimana ia bekerja dengan sutradara-sutradara besar. seperti Denis Villeneuve dalam Blade Runner 2049 dan Dune serta M. Night Shyamalan dalam Knock at th