Sembilan hari setelah kematiannya, Abraham belum juga dimakamkan, sebagai pemenuhan pesan terakhir Abraham: "Tidak akan ada pemakaman sebelum Martha pulang." Kepulangan Martha dari Sabah, Malaysia, tentu menjadi kebahagiaan bagi keluarganya, terutama ibunya, Orpa, dan adiknya, Bertha. Namun, setelah dua tahun di luar negeri, Martha ternyata mengalami depresi berat akibat pemerkosaan yang dialaminya saat bekerja sebagai buruh di perkebunan kelapa sawit. Sebagai kepala keluarga, Orpa juga harus menjadi wanita yang kuat. Namun, karena lingkungan yang kurang mendukung, Martha kembali menjadi korban pelecehan seksual.