Selamat tinggal Eren🥲|| Attack on Titan final season || Anime Review

Bayangkan dunia yang tertutup oleh tiga lapisan tembok raksasa. Selama ratusan tahun, umat manusia hidup dalam ketakutan di balik tembok itu, terancam oleh makhluk raksasa yang disebut Titan. Mereka adalah monster tanpa rasa, yang memakan manusia tanpa ampun, dan tak ada yang tahu dari mana asal mereka. Tapi, suatu hari, tembok pertama, Wall Maria, hancur oleh Colossal Titan yang tingginya melebihi tembok itu sendiri. Di saat yang sama, seorang pemuda bernama Eren Yeager menyaksikan mimpi buruk terburuknya menjadi kenyataan—rumahnya hancur, ibunya tewas, dan dunianya berubah selamanya. Dengan amarah yang tak terbendung, Eren bersumpah untuk memusnahkan semua Titan. Bertahun-tahun kemudian, Eren dan teman-temannya, Mikasa dan Armin, bergabung dengan Survey Corps, satu-satunya pasukan yang berani menghadapi Titan di luar tembok. Mereka bertarung mati-matian untuk mengungkap misteri Titan dan melindungi umat manusia. Namun, semakin jauh perjalanan mereka, semakin besar rahasia yang terungkap. Mereka akhirnya mengetahui bahwa musuh terbesar mereka bukanlah Titan di luar tembok, tetapi manusia yang hidup di seberang lautan—Marley. Dunia di luar tembok telah lama melihat orang-orang seperti Eren dan kaumnya sebagai "setan" yang harus dihancurkan. Dan Titan, ternyata, hanyalah senjata dalam perang besar yang tak pernah mereka ketahui. Ketika Final Season dimulai, Eren bukan lagi remaja yang tak tahu apa-apa. Dia kini berdiri di tengah medan perang, di tanah musuh. Sendirian, dia menyusup ke Marley, menyamar sebagai seorang tentara biasa. Diam-diam, dia menyaksikan kehidupan musuh yang selama ini ia benci. Namun, sesuatu dalam dirinya berubah. Eren sadar bahwa dunia ini lebih rumit dari yang ia kira. Bukan hanya Marley yang salah, bukan hanya Paradis yang menderita. Kemudian, Eren mengambil keputusan drastis. Di tengah kota Liberio, dia berubah menjadi Attack Titan dan menghancurkan segalanya. Bangunan runtuh, orang-orang berlarian, dan Eren tak peduli lagi tentang apa