Perkataan Geto ini sebenarnya sederhana, tapi mengandung makna, dan juga emosi yang kompleks. Geto menanyakan ini karena dia pengen menguji Gojo soal statusnya sebagai "yang terkuat". Apakah kekuatannya terletak pada kemampuannya sendiri, ataukah pada identitas dirinya? Atau egonya? Prinsipnya?
Apa maksud Geto menanyakan ini? Dia sedang tertekan. Tertampar oleh realita, mengetahui bahwa dirinya bukan lagi " Yang terkuat", dan sekarang "merasa ditinggalkan". Pada titik ini Geto berada di titik terlemahnya, dan dia gak bisa melakukan apapun kecuali tetap bergerak maju kedepan.... Sendirian... Dan dia membenci itu.
Terlihat jelas Geto tidak begitu nyaman dengan jalan yang baru ia tempuh, makanya sampai menanyakan pertanyaan seperti itu. Bahkan dia bilang sendiri "kalau kau (Gojo) ingin memusnahkan mereka (para penyihir Non Jujutsu), bisa saja kau lakukan. Tapi kenapa kau tidak melakukannya?".
Berada di titik nadirnya membuat Geto tidak bisa berpikir jernih. Hanya kebencian dan amarah yang ada di batinnya, termasuk kepada teman lamanya dulu Gojo Satoru. Ia iri, merasa rendah diri, ditinggalkan, makanya ia sampai bertanya pertanyaan yang menusuk tepat di "identitas diri" Gojo. Buat apa? Biar Gojo bisa mempertanyakan prinsipnya sendiri, sama seperti dirinya saat ini.
Geto gak mau lagi sendirian, apalagi memikul krisis identitas yang tengah ia jalani seperti ini, makanya dia bertanya ke Gojo seperti itu sebagai pelampiasan emosinya.