Tokyo Revengers menggambarkan budaya "yankee" atau geng jalanan Jepang era 1990-an dengan sangat detail.
Para anggota geng seperti Tokyo Manji (Toman) memiliki seragam khusus yang mencerminkan gaya anak-anak muda pemberontak kala itu, dengan jaket panjang bertuliskan nama geng dan simbol-simbol khas.
Gaya dan sikap mereka dipengaruhi budaya subkultur Jepang yang dikenal dengan istilah “bosozoku” atau geng motor, yang sangat populer pada masa itu.
Eiichiro Inui, mangaka dari Tokyo Revengers, terinspirasi dari budaya nyata ini, dan berhasil menghadirkan gaya berpakaian, hierarki, serta ritual khas geng yang sangat otentik.
Tokyo Revengers menggambarkan budaya "yankee" atau geng jalanan Jepang era 1990-an dengan sangat detail.
Para anggota geng seperti Tokyo Manji (Toman) memiliki seragam khusus yang mencerminkan gaya anak-anak muda pemberontak kala itu, dengan jaket panjang bertuliskan nama geng dan simbol-simbol khas.
Gaya dan sikap mereka dipengaruhi budaya subkultur Jepang yang dikenal dengan istilah “bosozoku” atau geng motor, yang sangat populer pada masa itu.
Eiichiro Inui, mangaka dari Tokyo Revengers, terinspirasi dari budaya nyata ini, dan berhasil menghadirkan gaya berpakaian, hierarki, serta ritual khas geng yang sangat otentik.