Berawal dari Rana dan sahabatnya, Janu, yang sedang mendaki gunung di tengah cuaca buruk. Di tengah hutan yang lebat, mereka terpisah dan tersesat. Janu beruntung bisa kembali ke rumah. Tetapi tidak dengan Rana. Pencarian ekstensif pun dilakukan. Rana tidak ditemukan. Seminggu telah berlalu. Keluarga besar Rana memutuskan untuk menggelar tahlilan. Rana dianggap tidak mungkin selamat dan pasti meninggal di sana. Dini tidak bisa menerima hal itu. Sebagai seorang ibu, Dini tidak mau menyerah begitu saja dan tetap yakin bahwa putrinya, Rana, masih hidup. Benar saja. Usai tahlilan, Rana pulang ke rumah di tengah guyuran hujan lebat.